thanks for visiting my site

Kamis, November 13, 2008

14 Tiang Untuk Jembatan Ampera

Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) yang di bangun sejak 1962 memang saat ini kondisinya masih kokoh sebagai lalu lintas transportasi di kota metropolis. Kendati demikian, beberapa tahun ke depan tidak ada jaminan jembatan ini kondisinya masih tetap stabil.

Karena itu, PT Partono Foundas Eng Consultant (PT PFEC) menawarkan pembangunan struktur fender (dolphin). Pembangunan struktur fender dimaksudkan untuk menjaga agar kapal atau tongkang yang melintas di bawah Jembatan Ampera tidak menumbuk secara langsung pilar Jembatan Ampera yang berakibat kerusakan pada struktur jembatan tersebut.

“Konsep fender yang ditawarkan PT PFEC yaitu fender yang ekonomis berbentuk oval dengan panjang 17 meter dan lebar 9 meter. Tiang pancangnya dari pipa baja dan direncanakan sebanyak 14 buah dengan diameter 1 meter. Konfigurasi tiang pancangnya akan dipasang tegak dan miring sesuai dengan perkiraan arah tumbukan kapal,” terang Direktur PT PFEC Dr Ir FK Supartono, saat presentasi di di Ruang Rapat Gubernur Sumsel, beberapa waktu lalu.

Hadir pada acara ini Sekda Provinsi Sumsel Musyrif Suwardi, Asisten I Pemprov Sumsel Abdul Shobur, Kadishub Kota Palembang Syaidina Ali, Perwakilan PT BA, Perwakilan Pelindo, Bappeda, PU Bina Marga, PU Pengairan, PU Cipta Karya, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Supartono menerangkan, struktur ini ditawarkan ini setelah pihaknya melakukan beberapa survey. Antara lain survei bathimetri (kedalaman dasar sungai), survei kecepatan arus sungai Musi, koleksi data penyelidikan tanah, konsep dan kriteria perencanaan, modelisasi struktur, analisis struktur, desain struktur fender, dan gambar rencana struktur.

Dimensi fender terdiri dari pelat beton setebal 1,5 meter, balok beton berukuran 0,6 meter x 2,8 meter mengelilingi pelat beton dan tiang pancang dari 14 pipa baja diameter 1 meter dan tebal 16 milimeter.

”Perencanaan dilakukan berdasarkan suatu metode energi dimana energi kinetik dari kapal atau ponton yang menumbuk akan diserap sebagian oleh fender,” kata Supartono.

Ditabrak 50 Kali Tetap Aman

Struktur tersebut dengan spesifikasi tongkang berkapasitas 6500-7500 ton dengan panjang 92 meter dan lebar 25 meter. Pada beban tersebut, diperkirakan kedalaman tongkang akan mencapai -5,5 meter. Spesifikasi tiang pipa baja berdiameter 1 meter, tebal pipa 16 mm, mutu baja SS400, tegangan putus 400 MPa, tegangan leleh 240 MPa, tegangan ijin 160 MPa, dan proteksi karat menggunakan pembungkus serat sintetik setebal 1 mm.

”Kondisi terburuknya, bila ponton meluncur tanpa kendali mengikuti kecepatan arus 0,7 meter/detik, gaya tumbukan kapal ke fender diperkirakan 1,96 juta newton meter (Nm). Karena adanya tahanan air pada tiang-tiang fender maka gaya tersebut di perkirakan berkurang menjadi 1,47 juta Nm. Dan fender yang tepat menurut kita adalah super arch fender jenis SV1000H grade V1,” terang Supartono.

Supartono menjelaskan, struktur fender yang akan dibangun selama 4 bulan ini di harapkan dapat memproteksi keamanan pilar-pilar Jembatan Ampera. Bahkan menurut dia, meskipun sampai pada hitungan 50 kali ditabrak, kondisi Ampera akan tetap aman.

“Telah dilakukan simulasi tumbukan tongkang/kapal terbesar (sesuai dengan data yang diberikan PT BA) yang menumbuk pada fender dalam 4 variasi tumbukan dengan asumsi kapal/tongkang bergerak tidak terkendali sesuai dengan kecepatan arus sungai normal (dari hasil pengukuran). Hasil analisa, usai terjadinya tumbukan antara kapal dengan fender, deformasi (lendutan) dolphin sesaat diperkirakan 10-17 cm,” kata Partono sembari mengingatkan, kendati fender ini sudah kuat bukan berarti boleh ditabrak-tabrak.

Asisten I Pemprov Sumsel, Abdul Shobur mengatakan pada prinsipnya Pemprov menyambut baik rencana pembangunan fender ini, namun perlu pembicaraan lebih lanjut terkait masalah pendanaan.

“Kita perlu ada koordinasi lagi mengenai pendanaan. Apakah biaya membangun fender ini dibebankan kepada Pemprov, Pemkot Palembang atau ada pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti PT BA yang kapalnya selalu melalui jembatan atau pihak swasta lainnya,” kata Shobur.

”Kita ingin pembangunan ini konkrit dan dananya tersedia hingga bisa segera di lakukan,” tambah Shobur.

Sementara itu, Direktur Operasi Distribusi PT BA Milawarman mengatakan dana untuk pembangunan fender tersebut diperkirakan Rp 10 miliar. Namun, untuk mulai pembangunan masih perlu koordinasi lebih lanjut terkait proses tender pengerjaan, pendanaan, serta konsultan pengawasan.

“Masih akan dibahas lebih lanjut, termasuk paparan ini,” ujarnya. (yat)


Tidak ada komentar: