Kota Palembang, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan, dalam 5 tahun terakhir mengalami kemajuan yang begitu pesat. Infrastruktur, sarana dan prasarana tersedia, investasi marak, roda pereekonomian terus menggeliat.
Kondisi ini tak pelak menjadikan Palembang sebagai salah satu kota tujuan di tanah air. Baik untuk sekedar berkunjung maupun untuk mencari peluang usaha.
Secara status pun, Palembang sudah menjadi kota yang metropolis. Indikator suatu kota di katakan metropolis antara lain ditinjau dari segi kepadatan penduduk, tingkat perekonomian, ketersediaan sarana dan prasarana serta variabel-variabel penunjang lain. Dalam konteks ini, Palembang sudah memenuhi kriteria sebagai kota metropolis. Penduduknya sudah melampaui 1 juta. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 5 persen per tahun, diperkirakan penduduk palembang sudah mencapai 1,5 juta jiwa lebih pada 2008 ini.
Geliat perekonomiannya pun terus menunjukkan tren yang positif. Investasi marak karena ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan rasa aman dan percaya bagi para investor.
Setelah status sebagai kota metropolis terlampaui, dengan kondisi diatas, cukup beralasan bila Palembang melalui walikota-nya Ir. H. Eddy Santana Putra, MT mencanangkan suatu visi strategis, Palembang sebagai kota bertaraf internasional.
"Palembang harus jadi kota internasional, minimal di level Asia. Setara dengan Chiang Mai dan Singapura. Sejarah kebesaran Sriwijaya harus kembali," kata Eddy.
Dan memang, merujuk kepada kota-kota yang sudah terlebih dahulu menjadi kota bertaraf internasional, seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, keinginan untuk menjadikan Palembang menjadi kota bertaraf internasional merupakan suatu keniscayaan.
Even-even dan pertemuan internasional sudah banyak digelar di Palembang. Infrastruktur, sarana dan prasarana, seperti jalan, jembatan, pusat perbelanjaan, kompleks perkantoran, hotel berbintang serta restoran menjamur. Khusus untuk jembatan, tidak lama lagi pembangunan jembatan Fly Over Simpang Polda akan segera rampung, disusul kemudian dengan rencana pembangunan Jembatan Musi III.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki Bandar Udara bertaraf internasional, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II). Bandara ini bahkan mendapat penghargaan sebagai bandara terbaik kategori pelayanan prima dari Kementrian Departemen Perhubungan beberapa waktu lalu.
Dalam konteks pendidikan, Palembang punya dua sekolah kejuruan bertaraf internasional, yakni SMKN 4 dan SMKN 6. Di bidang kesehatan, pelayanan kesehatan berkualitas, sarana dan prasarana memadai. Rumah Sakit Palembang Bari contohnya. Sempat akan ditutup pada 2003 karena lebih banyak merugi, secara bertahap rumah sakit milik pemerintah ini terus berkembang. Yang teranyar adalah ditetapkannya RSUD Bari sebagai rumah sakit kelas B dari Departemen Kesehatan karena dipandang memenuhi kelayakan dari segi sarana dan prasarana serta layanan kesehatan. Artinya, secara umum, upaya untuk menuju rumah sakit bertaraf internasional telah mengarah pada track yang benar.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki beberapa puskesmas swakelola. Seperti Puskesmas Merdeka, Dempo, Plaju, Pembina di Kelurahan 8 Ulu, Puskesmas 4 Ulu, 7 Ulu, Ariodillah, Sei Selincah, Kenten dan Puseksmas Gandus. Puskesmas swakelola artinya puskesmas yang mengelola sendiri administrasi dan keuangannya, termasuk pengadaan sarana dan prasarana tanpa harus dibiayai APBD lagi. Ini merupakan suatu modal dasar dan menjadi faktor penguat menuju kemandirian masyarakat.
Pembangunan pasar modern untuk menjembatani kebutuhan para pendatang pun terus berjalan. Selain mal-mal yang sudah ada seperti Mal PTC, Palembang Square, Palembang Indah Mall, pemerintah pun membangun pasar retail di Jakabaring. Tak lama lagi juga akan dibangun pasar terapung berkonsep pariwisata guna menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Dibidang pariwisata, program Visit Musi 2008 yang dilaunching pada 5 Januari 2008 lalu sukses menarik perhatian mancanegara. Terbukti dengan partisipasi aktif negara-negara luar tersebut dalam even-even selama perhelatan Visit Musi 2008.
Tak hanya pembangunan secara fisik, pembangunan mental masyarakat pun mendapat prioritas. Pencanangan gerakan Seribu Satu Masjid (Gessid) merupakan salah satu upaya dari sekian banyak yang upaya yang telah dilakukan.
Potensi Kota Palembang
Letak Kota Palembang yang strategis, pada lintasan utara-selatan Pulau Sumatera dan Selat Malaka secara faktual akan mempengaruhi tingkat interaksi dengan kota-kota lain. Hal ini ditunjang dengan keberadaan Bandara SMB II yang melayani penerbangan internasional sehingga membuka peluang bagi warga Kota Palembang mendapatkan akses langsung dengan kota-kota internasional.
Dukungan daerah sekitar Palembang, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, terutama menyangkut sumber daya energi dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, juga dapat memacu pertumbuhan industri dan perdagangan/jasa di kota ini.
Belum lagi dari segi luas wilayah yang masih sangat prospektif bagi rencana pengembangan sektor stratregis yang didukung dengan tersedianya infrastruktur penunjang seluruh aktivitas kota.
Sejarah Kota Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang sarat dengan warisan sejarah dan budaya serta objek wisata di sekitar Sungai Musi, sejatinya tentu akan menambah dan memperkuat daya tarik kota Palembang sebagai tujuan wisata internasional.
Skenario Pengembangan Kota
Guna mencapai kota bertaraf internasional sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat, telah disiapkan beberapa skenario pengembangan kota yang ditikberatkan pada beberapa aspek.
Pertama, mempercepat dan mendistribusikan kegiatan kota ke kawasan yang berpotensi untuk berkembang, sehingga di kawasan pusat kota tidak lagi terjadi pemusatan kegiatan ekonomi.
Hal ini dilakukan dengan memacu pertumbuhan kawasan-kawasan potensial dan strategis, yaitu dengan mengembangkan fasilitas perdagangan, wisata dan sistem transportasi di wilayah yang dilalui Jalur Lintas Timur Sumatera, Bandara, Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api dan jalur sungai; melengkapi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sarana dan prasarana dasar secara berimbang.
Kedua, pengembangan kota dilakukan secara bertahap berdasarkan skal prioritas. Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan menggunakan beberapa parameter penilai. Antara lain melalui peningkatan kualitas infrastruktur kota yang meliputi peningkatan akses antara kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan, drainase, transportasi, persampahan, sanitasi dan lingkungan. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kesempatan berusaha serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Agenda Pembangunan Kota Palembang Masa Depan
-Menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui penyediaan prasaranaa dan sarana yang memadai.
-Mengurangi tingkat ketergantungan terhadap produk dan komoditas antar daerah maupun negara lain melalui optimasi kualitas dan diversifikasi produk daerah.
2. Memaksimalkan kualitas pelayanan masyarakat, melalui kegiatan :
-Pengendalian dan penyediaan sarana prasarana lingkungan permukiman kumuh terutama yang terdapat di pusat kota dan bantaran sungai.
*Pengoptimalan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban kota.
3. Mengoptimalkan Pengelolaan sumber daya air, baik untuk menanggulangi efek genangan maupun penyediaan bahan baku air bersih, melalui kegiatan :
-Pembangunan yang dilakukan dengan berwawasan lingkungan.
-Mengoptimalkan pemeliharaan drainase yang ada.
-Penambahan jumlah kolam retensi.
-Pengembangan konsep drainase terpadu dan penetapan area konservasi rawa.
-Mulai melaksanakan sistem polder dan pompa pada lokasi-lokasi tertentu.
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi, melalui kegiatan :
-Percepatan penyebaran area pusat kegiatan kota (CBD).
-Pengembangan kawasan dan tata ruang kota dalam mengantisipasi kebutuhan ruang dan pola perubahan pengembangan kota internasional.
-Meningkatkan keterpaduan penggunaan lahan dengan sistem transportasi dan aksesibilitas antarwilayah.
Visi : "Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya 2013"
Misi :
Dengan semua indikator dan bukti konkret diatas, keinginan menjadikan Palembang sebagai kota internasional sejahtera dan berbudaya nampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja. Kita tunggu! (yat)
Secara status pun, Palembang sudah menjadi kota yang metropolis. Indikator suatu kota di katakan metropolis antara lain ditinjau dari segi kepadatan penduduk, tingkat perekonomian, ketersediaan sarana dan prasarana serta variabel-variabel penunjang lain. Dalam konteks ini, Palembang sudah memenuhi kriteria sebagai kota metropolis. Penduduknya sudah melampaui 1 juta. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 5 persen per tahun, diperkirakan penduduk palembang sudah mencapai 1,5 juta jiwa lebih pada 2008 ini.
Geliat perekonomiannya pun terus menunjukkan tren yang positif. Investasi marak karena ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan rasa aman dan percaya bagi para investor.
Setelah status sebagai kota metropolis terlampaui, dengan kondisi diatas, cukup beralasan bila Palembang melalui walikota-nya Ir. H. Eddy Santana Putra, MT mencanangkan suatu visi strategis, Palembang sebagai kota bertaraf internasional.
"Palembang harus jadi kota internasional, minimal di level Asia. Setara dengan Chiang Mai dan Singapura. Sejarah kebesaran Sriwijaya harus kembali," kata Eddy.
Dan memang, merujuk kepada kota-kota yang sudah terlebih dahulu menjadi kota bertaraf internasional, seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, keinginan untuk menjadikan Palembang menjadi kota bertaraf internasional merupakan suatu keniscayaan.
Even-even dan pertemuan internasional sudah banyak digelar di Palembang. Infrastruktur, sarana dan prasarana, seperti jalan, jembatan, pusat perbelanjaan, kompleks perkantoran, hotel berbintang serta restoran menjamur. Khusus untuk jembatan, tidak lama lagi pembangunan jembatan Fly Over Simpang Polda akan segera rampung, disusul kemudian dengan rencana pembangunan Jembatan Musi III.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki Bandar Udara bertaraf internasional, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II). Bandara ini bahkan mendapat penghargaan sebagai bandara terbaik kategori pelayanan prima dari Kementrian Departemen Perhubungan beberapa waktu lalu.
Dalam konteks pendidikan, Palembang punya dua sekolah kejuruan bertaraf internasional, yakni SMKN 4 dan SMKN 6. Di bidang kesehatan, pelayanan kesehatan berkualitas, sarana dan prasarana memadai. Rumah Sakit Palembang Bari contohnya. Sempat akan ditutup pada 2003 karena lebih banyak merugi, secara bertahap rumah sakit milik pemerintah ini terus berkembang. Yang teranyar adalah ditetapkannya RSUD Bari sebagai rumah sakit kelas B dari Departemen Kesehatan karena dipandang memenuhi kelayakan dari segi sarana dan prasarana serta layanan kesehatan. Artinya, secara umum, upaya untuk menuju rumah sakit bertaraf internasional telah mengarah pada track yang benar.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki beberapa puskesmas swakelola. Seperti Puskesmas Merdeka, Dempo, Plaju, Pembina di Kelurahan 8 Ulu, Puskesmas 4 Ulu, 7 Ulu, Ariodillah, Sei Selincah, Kenten dan Puseksmas Gandus. Puskesmas swakelola artinya puskesmas yang mengelola sendiri administrasi dan keuangannya, termasuk pengadaan sarana dan prasarana tanpa harus dibiayai APBD lagi. Ini merupakan suatu modal dasar dan menjadi faktor penguat menuju kemandirian masyarakat.
Pembangunan pasar modern untuk menjembatani kebutuhan para pendatang pun terus berjalan. Selain mal-mal yang sudah ada seperti Mal PTC, Palembang Square, Palembang Indah Mall, pemerintah pun membangun pasar retail di Jakabaring. Tak lama lagi juga akan dibangun pasar terapung berkonsep pariwisata guna menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Dibidang pariwisata, program Visit Musi 2008 yang dilaunching pada 5 Januari 2008 lalu sukses menarik perhatian mancanegara. Terbukti dengan partisipasi aktif negara-negara luar tersebut dalam even-even selama perhelatan Visit Musi 2008.
Tak hanya pembangunan secara fisik, pembangunan mental masyarakat pun mendapat prioritas. Pencanangan gerakan Seribu Satu Masjid (Gessid) merupakan salah satu upaya dari sekian banyak yang upaya yang telah dilakukan.
Potensi Kota Palembang
Letak Kota Palembang yang strategis, pada lintasan utara-selatan Pulau Sumatera dan Selat Malaka secara faktual akan mempengaruhi tingkat interaksi dengan kota-kota lain. Hal ini ditunjang dengan keberadaan Bandara SMB II yang melayani penerbangan internasional sehingga membuka peluang bagi warga Kota Palembang mendapatkan akses langsung dengan kota-kota internasional.
Dukungan daerah sekitar Palembang, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, terutama menyangkut sumber daya energi dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, juga dapat memacu pertumbuhan industri dan perdagangan/jasa di kota ini.
Belum lagi dari segi luas wilayah yang masih sangat prospektif bagi rencana pengembangan sektor stratregis yang didukung dengan tersedianya infrastruktur penunjang seluruh aktivitas kota.
Sejarah Kota Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang sarat dengan warisan sejarah dan budaya serta objek wisata di sekitar Sungai Musi, sejatinya tentu akan menambah dan memperkuat daya tarik kota Palembang sebagai tujuan wisata internasional.
Skenario Pengembangan Kota
Guna mencapai kota bertaraf internasional sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat, telah disiapkan beberapa skenario pengembangan kota yang ditikberatkan pada beberapa aspek.
Pertama, mempercepat dan mendistribusikan kegiatan kota ke kawasan yang berpotensi untuk berkembang, sehingga di kawasan pusat kota tidak lagi terjadi pemusatan kegiatan ekonomi.
Hal ini dilakukan dengan memacu pertumbuhan kawasan-kawasan potensial dan strategis, yaitu dengan mengembangkan fasilitas perdagangan, wisata dan sistem transportasi di wilayah yang dilalui Jalur Lintas Timur Sumatera, Bandara, Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api dan jalur sungai; melengkapi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sarana dan prasarana dasar secara berimbang.
Kedua, pengembangan kota dilakukan secara bertahap berdasarkan skal prioritas. Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan menggunakan beberapa parameter penilai. Antara lain melalui peningkatan kualitas infrastruktur kota yang meliputi peningkatan akses antara kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan, drainase, transportasi, persampahan, sanitasi dan lingkungan. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kesempatan berusaha serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Agenda Pembangunan Kota Palembang Masa Depan
- Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, melalui kegiatan
-Menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui penyediaan prasaranaa dan sarana yang memadai.
-Mengurangi tingkat ketergantungan terhadap produk dan komoditas antar daerah maupun negara lain melalui optimasi kualitas dan diversifikasi produk daerah.
2. Memaksimalkan kualitas pelayanan masyarakat, melalui kegiatan :
-Pengendalian dan penyediaan sarana prasarana lingkungan permukiman kumuh terutama yang terdapat di pusat kota dan bantaran sungai.
*Pengoptimalan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban kota.
3. Mengoptimalkan Pengelolaan sumber daya air, baik untuk menanggulangi efek genangan maupun penyediaan bahan baku air bersih, melalui kegiatan :
-Pembangunan yang dilakukan dengan berwawasan lingkungan.
-Mengoptimalkan pemeliharaan drainase yang ada.
-Penambahan jumlah kolam retensi.
-Pengembangan konsep drainase terpadu dan penetapan area konservasi rawa.
-Mulai melaksanakan sistem polder dan pompa pada lokasi-lokasi tertentu.
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi, melalui kegiatan :
-Percepatan penyebaran area pusat kegiatan kota (CBD).
-Pengembangan kawasan dan tata ruang kota dalam mengantisipasi kebutuhan ruang dan pola perubahan pengembangan kota internasional.
-Meningkatkan keterpaduan penggunaan lahan dengan sistem transportasi dan aksesibilitas antarwilayah.
Visi : "Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya 2013"
Misi :
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, bermoral, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
- Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan dan kualitas lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang yang berkelanjutan.
- Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui investasi sektor industri, perdagangan dan jasa serta peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri dengan memberikan kemudahan perizinan dan fasilitas lainnya.
- Menciptakan lapangan kerja baru untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja dalam upaya mengurangi pengangguran.
- Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara cultural maupun structural untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
- Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong terlaksananya penegakan hukum.
- Melestarikan sejarah dan budaya.
Dengan semua indikator dan bukti konkret diatas, keinginan menjadikan Palembang sebagai kota internasional sejahtera dan berbudaya nampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja. Kita tunggu! (yat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar