Kota Palembang memang tak muda lagi. Bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2008, kota metropolis ini menginjak usia yang ke-1325. Suatu rentang waktu yang sangat panjang dan sarat dengan pasang surut perjalanan. Kendati demikian, kota yang dijuluki Venesia dari Timur” karena kekhasan kota airnya ini tidak serta merta “tua” dalam kinerja pembangunan.
Bak kata pepatah, tua-tua keladi makin tua makin menjadi. Pun seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk, yang melambangkan kewibawaan sekaligus kearifan “pelaku-nya”. Seperti itulah Kota Palembang.
Sempat mengalami fase yang tidak mengenakkan dalam perjalanannya sebagai kota tertua di Indonesia (berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit 605 saka, ada yang mengatakan 604 saka) Kota Palembang perlahan-lahan mewujudkan sifat aslinya.
Kenapa sifat asli? Sejarah masih tercatat dengan rapi, bahwa Palembang dahulu kala adalah suatu peradaban (Kerajaan Sriwijaya) yang sangat disegani oleh seantero nusantara, bahkan mancanegara. Lalu lintas perdagangan via transportasi lautnya merupakan poros utama bagi kerajaan-kerajaan dinusantara. Singkatnya, Palembang dengan Kerajaan Sriwijaya-nya adalah barometer bagi segala kemajuan kala itu.
Seiring dengan pudarnya kerajaan sriwijaya, dari waktu ke waktu Palembang pun terus mengalami kemunduran. Era 1980-an sedikit sekali prestasi yang ditorehkan oleh kota pempek ini. Bahkan, Palembang sempat dijuluki sebagai kota rawan kriminalitas, daerahnya kumuh, dan dianggap sebelah mata oleh kota-kota lain ditanah air.
Namun itu dulu. Sekarang semua mata telah tertuju kepada kota ini, sembari mengungkapkan kekagumannya. Mengapa demikian? Karena kota terbesar nomor dua setelah Kota Medan, Sumatera Utara ini telah kembali menampilkan watak aslinya. Prestasi dan kemajuan.
Apalagi di era sekarang. Palembang telah benar-benar menjadi barometer kinerja pembangunan disegala lini kehidupan. Suasana yang serba kondusif, pembangunan berkelanjutan, pelayanan publik yang optimal dan berkualitas adalah password dari segala kemajuan saat ini.
Cobalah Anda berjalan dimalam hari. Yang nampak hanyalah gedung-gedung yang tertata rapi, sudut-sudut kota yang bersih serta rasa aman yang terkendali. Hal ini tak lepas dari tingginya kesadaran, kokohnya semangat, serta kegigihan dari masyarakat dan pengambil kebijakan memacu diri.
Tapi Palembang tidak tinggi hati. Bahkan terus berbenah diri. Hasilnya Adipura kembali diraih, kehidupan masyarakatnya tetap religi, serta menjadi contoh dan inspirasi di tanah air ini.
Tentu saja dalam upaya mengembalikan kebesaran Palembang seperti sediakala, masih banyak aral yang dihadapi. Pun kekurangan masih tetap ditemui disana-sini. Tantangan ke depan memang semakin berat. Apalagi di era globalisasi saat ini. Tapi kita yakin dan percaya, bila kita sebagai warga dan pemerintah sebagai penyelenggara bersatupadu, konsisten serta bekerja lebih keras lagi, hari esok yang lebih cerah telah menanti. (yat)
Bak kata pepatah, tua-tua keladi makin tua makin menjadi. Pun seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk, yang melambangkan kewibawaan sekaligus kearifan “pelaku-nya”. Seperti itulah Kota Palembang.
Sempat mengalami fase yang tidak mengenakkan dalam perjalanannya sebagai kota tertua di Indonesia (berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit 605 saka, ada yang mengatakan 604 saka) Kota Palembang perlahan-lahan mewujudkan sifat aslinya.
Kenapa sifat asli? Sejarah masih tercatat dengan rapi, bahwa Palembang dahulu kala adalah suatu peradaban (Kerajaan Sriwijaya) yang sangat disegani oleh seantero nusantara, bahkan mancanegara. Lalu lintas perdagangan via transportasi lautnya merupakan poros utama bagi kerajaan-kerajaan dinusantara. Singkatnya, Palembang dengan Kerajaan Sriwijaya-nya adalah barometer bagi segala kemajuan kala itu.
Seiring dengan pudarnya kerajaan sriwijaya, dari waktu ke waktu Palembang pun terus mengalami kemunduran. Era 1980-an sedikit sekali prestasi yang ditorehkan oleh kota pempek ini. Bahkan, Palembang sempat dijuluki sebagai kota rawan kriminalitas, daerahnya kumuh, dan dianggap sebelah mata oleh kota-kota lain ditanah air.
Namun itu dulu. Sekarang semua mata telah tertuju kepada kota ini, sembari mengungkapkan kekagumannya. Mengapa demikian? Karena kota terbesar nomor dua setelah Kota Medan, Sumatera Utara ini telah kembali menampilkan watak aslinya. Prestasi dan kemajuan.
Apalagi di era sekarang. Palembang telah benar-benar menjadi barometer kinerja pembangunan disegala lini kehidupan. Suasana yang serba kondusif, pembangunan berkelanjutan, pelayanan publik yang optimal dan berkualitas adalah password dari segala kemajuan saat ini.
Cobalah Anda berjalan dimalam hari. Yang nampak hanyalah gedung-gedung yang tertata rapi, sudut-sudut kota yang bersih serta rasa aman yang terkendali. Hal ini tak lepas dari tingginya kesadaran, kokohnya semangat, serta kegigihan dari masyarakat dan pengambil kebijakan memacu diri.
Tapi Palembang tidak tinggi hati. Bahkan terus berbenah diri. Hasilnya Adipura kembali diraih, kehidupan masyarakatnya tetap religi, serta menjadi contoh dan inspirasi di tanah air ini.
Tentu saja dalam upaya mengembalikan kebesaran Palembang seperti sediakala, masih banyak aral yang dihadapi. Pun kekurangan masih tetap ditemui disana-sini. Tantangan ke depan memang semakin berat. Apalagi di era globalisasi saat ini. Tapi kita yakin dan percaya, bila kita sebagai warga dan pemerintah sebagai penyelenggara bersatupadu, konsisten serta bekerja lebih keras lagi, hari esok yang lebih cerah telah menanti. (yat)
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar